angele dadi sutradara kethoprak

angele dadi sutradara kethoprak

Jum’at tanggal 4 Desember kami rombel 4 dengan jumlah 27 anak berangkat dari kampus menuju Pati. Kami menuju Pati manaiki sebuah bus yang disewa dari salah satu tempat yang ada di magelang. Dengan kecepatan sedang kami berangkat menuju sebuah tempat dimana tempat tersebut menyelenggarakan kethoprak sisiwa budaya yaitu desa dimana mayoritas penduduknya memeluk agama nasrani yaitu dusun margoreja desa tegalamba kec.tayu.

Tepat jam satu siang kethoprak sisiwa budaya dengan lakon Kamandaka adu jago dimulai. Tidak kurang 10 babak kami disuguhkan dengan pertunjukan yang sangat mengagumkan dari para aktor kethoprak siswa budaya. Dengan suguhan nasi gandul dan jajanan khas ala orang sedang memiliki hajat dari pemilik rumah, kami menikmati hiburan kethoprak dari siswa budaya dengan tersenyum tidak tampak wajah yang sedang kelelahan.

Dengan jarak tidak kurang dari 5 meter dari panggung kami duduk di kursi warna biru berjajar rapi mengenakan almamater kuning khas dari universitas negeri semarang. Tidak terasa langit mulai gelap mungkin karena kethoprak sisiwa budaya sungguh menarik jadi kami tidak merasa bosan. Ternyata dengan bagusnya para aktor dan lakon yang dimainkan diatas panggung, dibelakang panggung terdapat orang yang sangat berpengaruh dalam lancarnya kethoprak tersebut yaitu soerang sutradara yang bernama bapak darno.

Saya mendapat kesempatan berbincang-bincang sedikit dengan sutradara kondang dari kethoprak sisea budaya yaitu bapak Darno. Dengan hanya memakai kaos daleman warna putih dan rambut panjang yang dikucir ditutupinya dengan topi copet khalayaknya sutradara pada umumnya. Kami disitu membicarakan banyak sekali hal menarik menurut saya.

Pak darno adalah sutradara dari kethoprak siswa budaya, beliau lahir di sebuah desa yaitu desa wonoreja kec.Tlagawungu kab.pati beliau lahir tanggal 21 Desember 1959. Setelah saya bebicara lebih mendalam ternyata beliau memiliki 3 orang anak yang sekarang sedang menempuh dunia pendidikan. Beliau mulai balajar kethoprak pada tahum 1976 di kethoprak sri kencana sekiranya dia kenyang menjadi aktor beliau dipercaya menjadi sutradara. Pada tahun 1982 dan pada tahun 1993 beliau menjadi sutradara ketoprak siswa budaya jadi tidak kurang dari 24 tahun beliau manjadi sutradara di siswa budaya. Di dalam siswa budaya di memimpin sebanyak 75 anggota termasuk para pekerja berat seperti sopir, tukang angkut dll.

Menurut beliau banyak sekali kendala yang terjadi dalam dunia kethoprak sepreti cuaca, sound syistem, kemudian pembagian peran dll. Menurut beliau menjadi seorang sutradara kethoprak tidaklah mudah karena harus membagi peran dengan adil dan benar. Setelah saya berbicara panjang yang kami bicarakan selanjutnya adalah tentang pemilihan lakon menurut beliua dia bisa 65 % membaca selera penonton dan untuk latihan sendiri mereka tidak pernah latihan hanya sepontan jadi seorang aktor hanya diberi arahan/breafing terlebih dahulu.

Kalau jaman dulu ketika HP masih jarang yang punya yang menjadi kendala terbesar adalah para pemain yang tidak berangkat atau telat karena apa misal adegan sudah disusun dan yang memerankan tidak datang maka harus oper keadegan lain dan itu sangat merepotkan namun sekarang sudah tidak lagi karena pak darno tinggal sms/telfon dan memberi arahan lewat HP.

Di dalam lakon yang dimainkan waktu itu pak darno merangkap menjadi pemain beliau memerankan ki hajar wirangroh dimana didalam lakon tersebut ki hajar wirangroh adalah guru spiritual dari kamandaka didalam cerita kihajar wirang roh . Pak darno memiliki 3 prinsip yaitu:

  1. Harus bisa menjadi bapak
  2. Harus bisa menjadi guru
  3. Harus bisa menjadi pemimpin

Pada point pertama harus bisa menjadi bapak artinya seperti halnya ing madya magun karsa ing ngarsa sungtuladha,dan yang keduan menjadi guru seorang sutradara harus menjadi guru yang baik misal ada pemain yang salah mengucapkan naskah maka harus membetulkan kalau kata itu tidak baik, dan yang terakhir menjadi pemimpin menurut beliau seorang sutradara harus bisa menjadi pemimpin yang adil karena karena sifatadil sangatlah diperlukan.

Dalam bincang-bincang itu saya mendapat banyak sekali ilmu, sebenarnya saya masih kurang puas tapi karena waktu sudah mepet dan pak darno harus istirahat saya kira ilmu itu akan bermanfaat bagi saya.

Leave a comment