Budaya jawa disuriname

Bagi orang Indonesia, Suriname adalah negeri yang sangat jauh. Namun, Indonesia—khususnya suku Jawa—memiliki jejak kuat di sana, terutama dari segi budaya. Kebudayaan Jawa menyebar di Suriname berkat kehadiran para pekerja dari Pulau Jawa di zaman pemerintahan Hindia Belanda.

Mereka bekerja sebagai buruh di perkebunan. Hingga kini, mereka masih tetap eksis di benua Amerika Selatan itu. Bahkan beberapa keturunannya duduk di bangku pemerintahan.

Dari total penduduk, 15 persen populasi warga Suriname adalah orang Jawa. Orang-orang ini tentu sudah tidak lagi bisa berbahasa Indonesia karena rata-rata lahir sebagai generasi kelima. Namun, bahasa Jawa masih terus dituturkan turun-temurun.

Mereka juga tidak bisa melupakan produk-produk kesenian dari asal nenek moyang mereka, seperti djaran kepang (kuda lumping), ludruk, ataupun reog. Tak heran jika lagu-lagu campur sari pun menjadi favorit mereka.

Untuk memperingati 125 tahun migrasi Jawa ke Suriname, Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis menggelar Suriname Java Festival 2014. Festival ini akan menampilkan beberapa pentas hiburan, serta sajian kuliner khas penduduk Jawa di Suriname. Acara ini akan digelar pada 20 September 2014 di Erasmus Huis. Artis yang hadir adalah band @Six, Steelwave, serta dua koki ternama Sherwin Alexander dan Jethro Wirht.

Direktur Teater dan Galeri Erasmus Huis, Ton van Zeeland mengatakan, hubungan antara Suriname, Belanda, dan Indonesia sangat dekat dengan sejarah masa lalu. Untuk itu, ia ingin merekatkan kembali hubungan ini lewat pertunjukan seni.

“Nanti publik akan melihat berbagai pertunjukan dan kesenian budaya Jawa dari Suriname. Mereka masih tetap berada di Suriname. Penduduk Jawa di sana bahkan masih memegang teguh kebudayaan Jawa,” ucap Ton di Jakarta, belum lama ini.

Bintang Berdarah Jawa
Beberapa bintang tamu masih memiliki darah Jawa, termasuk salah satu penyanyi Aida Amatstam, yang akan tampil dalam festival itu.

Tak hanya Jawa, beberapa juga memiliki darah India, Karabia, dan Belanda. Ini karena beberapa etnis pendatang sudah bercampur dengan penduduk asli di Suriname. Tak heran, kebudayaan Jawa ikut berbaur dengan beragam kebudayaan tersebut.

“Aida Amaststam mempunyai darah Jawa. Personel band lain juga campuran Karabia dan India. Karena itu, mereka akan menampilkan musik pop Jawa, Rnb, Latin, dan India,” ujarnya.

Wakil Kepala Bagian Pers dan Kebudayaan Kedutaan Besar Kerajaan Belanda, Ineke de Hoog menyebutkan, pengaruh budaya Jawa membuat Suriname kaya berbagai kebudayaan. Bahkan, eberapa keturunan Jawa berprofesi sebagai musikus, olahragawan, dan pejabat.

“Dalam dunia politik, masyarakat Jawa berperan penting dalam pemerintahan Suriname. Bahkan kedutaan besar di Indonesia keturunan Jawa,” ucap Ineke.

Festival ini tak hanya memperkenalkan kebudayaan Jawa dan Suriname, tetapi juga sejarah keberadaan penduduk Jawa di Suriname lewat eksibisi dari Stille Pasenten. “Kami juga memamerkan sekitar 75 foto perpindahan penduduk Jawa ke Suriname. Ada beberapa foto yang memperlihatkan kehidupan masyarakat Jawa selama periode itu,” tuturnya.

Para pengunjung akan disuguhkan 150 makanan yang bakal disajikan Sherwin Alexander dan Jethro Wirht. Berbagai makanan khas Suriname membuktikan begitu besar pengaruh budaya Jawa.

“Festival ini diharapkan memberikan pengetahuan kepada generasi muda Indonesia, bahwa masyarakat Jawa di Suriname terus berkembang dan berprestasi. Hingga kini, mereka juga masih berbahasa Jawa,” ucap Ineke.

Seperti dikutip Wikipedia, pada akhir 1800-an, Belanda mendatangkan para pekerja kontrak asal Jawa, India, dan Tiongkok. Pekerja dari Jawa ikut mulanya mengelola perkebunan gula dan kayu di daerah Suriname. Bahkan ada dua desa bernama Tamanredjo dan Tamansari.

Setelah Indonesia merdeka, beberapa orang Jawa kembali ke Indonesia. Namun, beberapa orang yang tak mempunyai uang untuk pulang harus rela tinggal di Suriname.

Tahun 1975, penduduk Jawa mendapatkan kesempatan memilih tinggal di Belanda atau Suriname. Hal ini terjadi akibat dampak kemerdekaan Suriname. Hingga kini, masyarakat Jawa masih hidup dan tinggal di negara tersebut.

Leave a comment